Perselingkuhan…….?
POligami….. Demi umat atau demi urat?
Poligami ??
sebenernya sih nih topik udah basi banget ! tapi kalo diangetin lagi bisa sedap juga, kayak rendang, makin diangetin makin euunak! Heheheh.
Aku tiba2 teringat poligami, pemicunya ya masalah pribadi, pengalaman pribadi.
Kasus poligami mencuat besar-besaran setalah Dai kondang sejuta ummat, KH Abdullah Gymnastiar ( ataw ngetopnya Aa Gym ) memproklamirkan Teh Rini sebagai istri ke dua. Saking hebohnya masalah ini, sampai-sampai orang nomor satu negeri ini , presiden SBY merasa perlu membahasnya dan memasukkan nya dalam daftar masalah nasional ! sama hebohnya dengan masalah penanganan bencana alam dan masalah korupsi !
POLIGAMI ? sebenarnya Poligami itu halal gak ya ?
Dalam islam memang poligami itu diboleh kan ( ingat lho, dibolehkan, bukan dianjurkan!) tapi poligami yang bagaimana yang dibolehkan? Ya, poligami yang islami. Nah timbul pertanyaan : “ poligami yang islami itu seperti apa?? ‘’
Hampir tidak ada poligami yang islami ( barangkali ada yang islami, tapi hampir sangat jarang ditemui), yang ada sekarang ‘perselingkuhan’ berkedok poligami. Mo poligami, kenalan dulu, PDKT dulu, pacaran dulu, baru deh nikah. Itukah yang islami ? please anwer it by yourself.
Kenapa tiba-tiba aku ingat poligami? Atau lebih enak kalo kita bilang perselingkuhan aja kali ya, poligami terlalu baik untuk dibicarakan.
Bagaimanakah rasa di duakan atau diselingkuhi? Baik itu sebagai korban selingkuhan atau yang diselingkuhi? Rasanya sama-sama pahit kali ye….. sepahit OBH! :-) belicve it or not, aku udah pernah dua-duanya. L
Setiap bicara perselingkuhan , yang ada dibenak kita rata-rata, seorang wanita (istri atau kekasih) yang merana tanpa daya, seorang laki-laki yang merasa super hero ( suami atau kekasih) dan hal-hal yang berhubungan langsung dengan para korban (anak, teman n keluarga)
Sebelumnya, kenapa bisa terjadi perselingkuhan? Apa yang melatar belakanginya? Ekonomi, gengsi atau hanya syahwat?
--à Ekonomi
Kalo factor utamanya ekonomi, biasanya yang jadi pelaku kebanyakan adalah wanita. Sejak zaman paleoliticum sampai zaman 3G sekarang, sepertinya antara wanita dan materi sulit dipisahkan, setali tiga uang. Atau mungkin karena wanita hanya sebagai pengurus rumah tangga, bukan sebagai pencari nafkah, jadi wanita sangat ketergantungan dengan laki-laki, jadi wajar kalo mereka mencari yang mapan, setidaknya ini menurut pendapat aku. Tapi tidak semua wanita mengutamakan materi, walaupun persentasinya sedikit. Buktinya banyak juga para wanita yang berkerja sebagai penambah penghasilan rumah tangga, why not!
--à Gengsi
ada sebagian laki-laki yang merasa jantan kalo ia seorang “player”, dengan gonta ganti pasangan sesering ganti pakaian membuat mereka semakin percaya diri.
to be continue.... gw cape..kehabisan ide kali...hehehhehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar