Welcome to my Home.... share and enjoy your life with me.

It's all about my life, my freinds and my family.

Rabu, 04 Agustus 2010

Surga Pulau Cubadak

CUBADAK PARADISO VILLAGE
Pulau cubadak? Dimanakah itu? Tempat apakah itu? Jadi ingin posting tentang pulau ini apalagi setelah banyak yang bertanya dimanakah itu?
Mungkin tidak banyak yang tau keberadaan pulau kecil ini, tapi tidak bagi wisatawan mancanegara. Sebagian kita, turis local, lebih bangga kalau bisa bertamasya ke luar negeri, missal ke puket, padahal dalam negeri sendiri tak kalah hebatnya.
Pulau cubadak, yang lebih terkenal dengan nama Cubadak Paradiso Village, merupakan suatu pulau kecil diselatan kota padang, sumatera Barat, tepatnya di kabupaten Pesisir Selatan kec. Koto XI Tarusan. Sayangnya Pulau surga ini dikelola warga negara Itali dengan sistem kontrak selama 40 tahun.
Italia? Kenpa orang Bule yang harus menanganinya? Tidakkah ada investor dalam negeri? (Tanya kenapa?? Gosip : Bahkan kabarnya pemda kab Pesisir Selatan siap melayani intestor asing lagi yang mau menangani keasrian pulau-pulau di kabupaten ini ). Pada awalnya sebelum kedatangan sang inverstor dari Negara Paus itu, Pulau Cubadak tak lebih dari kumpulan semak belukar dan binatang liar, Mr Nanni, tidak sengaja ‘menemukan’ pulau ini, yang dulunya adalah mantan karyawan asuransi di Italia, mengakunya bisa juga berbahasa minang saketek-saketek….(heuheeuu ). Sekarang…. 18 tahun sudah Nanni Casalegno menyulap pulau itu jadi surga. Tak heran banyak turis-turis Itali ( dan turis-turis Negara lain juga ) yang melancong ke daerah ini apalagi sejak dibuatnya film documenter tentang surga di Cubadak oleh orang Jerman. How to get there?? Kata mereka….



Sekilas tentang Pulau Cubadak
Pulau Cubadak merupakan salah satu dari ribuan pulau-pulau kecil di pantai barat sumatera, dengan luas kira-kira 5.749 km persegi, dan hanya 40 km persegi saja yang dikelola untuk kawasan cubadak (Sumber : Tempo News Room), menghadap ke timur atau daratan pulau sumatera tepatnya kabupaten pesisir selatan, Sumatera Barat. Awalnya, pulau cubadak tak lebih dari sebuah pulau kosong tak berpenghuni kecuali satwa local, seperti monyet, rusa, ular dan bermacam-macam burung.
Menurut sebuah majalah luar, Majalah wanita Bild de Rau misalnya, memuat tulisan berjudul "Pulau Tersenyap di Dunia", betul sekali karena sekilas pulau cubadak sangat sepi seperti tidak berpenghuni, cocok untuk berbulan madu atau liburan keluarga. Tanpa dipolespun sebenarnya pulau cubadak sudah indah.



Bagaimana ke Paradiso Village?
Bagi wisatawan local, bisa pergi ke Padang dulu baru kemudian ke Tarusan kabupaten Pesisir Selatan, kira-kira berjarak 60-70 Km dari kota Padang, kemudia turun di Halte Tarusan dan diteruskan dengan naik ojek ke dermaga carocok Tarusan yang berjarak kira-kira 5 Km dari Jalan Raya Padang-Tarusan. Sesampai di Dermaga, tidak lebih dari 15 menit anak buah Mr. Nanni akan datang menjemput, dan 10-15 menit berikutnya kita akan tiba di dermaga Paradiso Village, yang biasanya langsung disambut oleh Sang Manager, Nanni. Sebagai suguhan Welcome drink, para tamu akan disuguhi buah hasil kebun pulau cubadak, yang bagi para bule mungkin masih asing seperti markisah, salak, dll.

Berlibur ke surga paradiso tidak terlalu mahal untuk kategori tempat wisata pulau, cukup hanya dengan merogoh kocek 25-30 USD atau setara Rp. 230-250rb sudah bisa menikmati indahnya pemandangan disana, harga ini tidak termasuk menginap disana, hanya berangkat pagi pulang sore. Lagian kalo nginap disana sepi…..kecuali lagi bulan madu . Dengan berangkat jam 8-10 AM pulang 2-4 PM kita sudah puas menikmati fasilitas yang ditawarkan pengelola, dengan 1x makan siang, air mineral dan sekeranjang buah, free snorkeling, hiking, climbing, kemping, mancing, nguping ( ehehehe) Untuk Honeymoon atau menginap, dengan tariff sedikit lebih mahal, kira-kira 105-110 USD atau 995rb-1jt per orang per malam.
Pulau cubadak juga terkenal indah pemandangan bawah lautnya, cocok untuk Diving.



Suasana di Pulau Cubadak
Paradiso village terdiri atas 13 bungalow, 1 suite bungalow diatas laut, 1 restoran, dan 1 bar ditengah laut. Setiap bangunan terbuat dari kayu local dengan atap rumbia. Kebanyakan kita orang Indonesia yang namanya hotel akan terbayang bangunan batu, dengan AC, bathup, dan hal-hal mewah lainnya, dan hal ini tidak akan kita jumpai di Pulau cubadak. Bungalow-bungalow dicubadak sangat alami dan sederhana, disetiap kamar tidak tersedia telepon kabel, hanya telpon seluler yang bisa dipakai itupun dengan sinyal naik turun  , kamar mandi yang antic dan shower, 1buah kipas angin dan tempat tidur berkelambu di loteng , 1minibar, 1lounge dan meja tulis, lemari pakaian dan safe deposit box. Dengan fasilitas ini, jadi kadang terkesan kurang worth it dengan harga penginapannya, tapi bukan kemewahan ala hotel yang dijual disana, apalagi kalo bukan suasana surganya yang alami.

Mr. Nanni dan staffnya agaknya salah satu marketing terbaik, suasana di paradiso ini agak sedikit berbeda dibanding tempat wisata lain ( ini menurut saya lho….!), sangat sarat kekeluargaan dan kehangatan, baik antar tamu maupun dengan management pulau cubadak. Setiap makan, baik pagi, siang atau malam, selalu bersama di satu meja dengan jadwal yang disiplin serta makanan berstandar Internasional, kadang-kadang terasa suasanya Italiano….. 

Mr.Nanni sebagai “kepala Rumah tangga” selalu mengambil posisi duduk diujung meja bundar dengan sekelilingnya diisi para tamu dan staff yang berbaur, layaknya acara makan dikeluarga, dengan sang istri, Federica sebagai juru masak, Mr.Marco dari peracis sebagai guru diving dan olah raga serta Dominique, Perancis, yang mengurusi kebutuhan tamu.

Bangga atau Miris??
Begitu indahnya pesona pantai di Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau, bahkan banyak yang belum dikasih nama, kita harus bangga atau malah miris?? Pertanyaanya…. Kenapa kita sebagai pribumi jadi tamu di daerah sendiri? Cubadak hanya salah satu dari sekian banyak pulau kita yang dikelola asing. Mana investor dalam negeri? Atau pemerintah? Mereka hanya sibuk mengurusi hal-hal tidak penting, berpolitik dengan segala hal, sibuk korup memperkaya diri sendiri, sibuk mengurusi urusan orang lain (salah satu contohnya video porno mirip artis yang lagi hebohnya, belum lagi anggota dewan yang berselingkuh, korup, dsb). Begitu daerah terlantar dikelola asing dan muncul ke permukaan, pemerintah baru merasa perlu mempertahankannya dan mulai rebutan. Bangga atau malukah kita sebagai orang Indonesia? Yang katanya sudah merdeka sejak 1945!!! Tapi masih mengemis di Negara sendiri. Manusia Indonesia begitu punya duit lebih, langsung sibuk memikirkan selingkuh! Dan lebih bangga bisa jalan-jalan dan shopping ke luar negeri dengan harga selangit, ketimbang melestarikan budaya bangsa sendiri.
http://www.cubadak-paradisovillage.com